A. PENGERTIAN DAN TUJUAN TATA RUANG KANTOR
1. PENGERTIAN
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa
inggris, yaitu Office Layout atau
sering disebut juga Layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan
perabotan, mesin, dan sebaginya didalam ruangan yang tersedia. Ada
beberapa ahli yang mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai
berikut :
· Menurut Drs.The
Liang Gie mengatakan “Tata Ruang adalah penyusunan alat-alat pada letak
yang tepat serta pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi para
karyawannya”.
· Menurut Litlefield
& Petterson mengatakan “ Office lay out may be defined
as the arrangement of furniture and equipment within available flour
space” (tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabot dan
alat perlengkapan pada luas yang tersedia).
2. TUJUAN
Adapun tujuan dari penataan ruang kantor
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan
yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.
2. Memberikan kondisi kerja
yang baik bagi setiap orang.
3. Memudahkan pengawasan
sehingga manajer dapat melihat staf yang sedang bekerja.
4. Memberikan kemudahan
yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan dari meja ke meja.
5. Menghindarkan diri dari
kemungkinan saling menganggu antara karyawan dengan
karyawan lainnya.
6. Mempergunakan
segenap ruangan dengan baik.
7. Memisahkan pekerjaan
yang berbunyi keras, gaduh dan menganggu dari pekerjaan yang sunyi.
8. Terciptanya kesan
yang baik tentang organisasi tersebut dari relasi dan tamu yang datang.
9. Pelaksanaan pekerjaan
dapat menempuh jarak yan terpendek.
Drs. The Liang Gie mengatakan bahwa tata ruangan yang baik mempunyai beberapa
keuntungan, diantaranya:
1. Mencegah
penghamburan tenaga dan waktu para pegawai
2. Menjamin
kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
3. Mencegah para
pegawai bagian lain terganggu oleh public yang akan menemui satu bagian lain.
4. Memungkinkan
pemakaian ruangan secara efisien.
5. Pengawasan
mudah dilaksanakan.
6. Terciptanya
suasana kerja yang menyenangkan.
Drs. Moekijat mengatakan tata ruang yang baik akan memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Merecanakan
suatu kantor dengan baik akan memberikan efisiensi melakukan pekerjaan.
2. Penghematan
penggunaan ruang lantai yang tepat.
3. Pengawasan
dapat dipermudah.
4. Hubungan dapat
dipercaya.
5. Perlengkapan
dan mesin kantor berguna lebih baik.
6. Jalannya
pekerjaan lebih lancar.
7. Menambah
kesenangan dan semangat bekerja bagi karyawan.
B. ASAS-ASAS POKOK DAN PRINSIP TATA RUANG KANTOR
1. Asas-Asas Pokok Tata Ruang Kantor
Azas tata ruang
kantor
Menurut Richard Muther, ada empat asas
tata ruang pada suatu kantor, keempat azas itu semestinya harus saling
melengkapi agar tercipta suasana ruang kantor yang rapi dan teratur. Keempat
Azas tersebut adalah:
Asas jarak
terpendek.
Perubahan tata ruang kantor pada asas ini
maksudnya adalah menata letak meja-meja dengan jarak antar meja tidak terlalu
lebar sehingga pergerakan antar karyawan dapat lebih cepat. Jarak antar
meja/unit yang jauh akan mengakibatkan perlu beberapa langkah untuk mencapai ke
meja lain, bandingkan dengan jarak meja yang tidak terlalu lebar.
Asas rangkaian kerja
a. Asas Penempatan para pegawai
dan peralatan menurut urutan pekerjaan menjadikan pekerjaan lebih cepat dan
tidak membuat berseliweran pegawai lainya, karena pengaturan mejanya sudah
runtut/teratur.
b. Asas
penggunaan segenap ruangan
Maksudnya adalah tidak ada ruangan atau luas
ruang yang tidak dimanfaatkan. Jika ada ruangan yang kosong maka dapat
diletakan tanaman, hiasan, aquarium dan lain sebagainya sehingga membuat
ruangan semakin nyaman dan asri.
Asas perubahan susunan tempat kerja
Asas ini memungkinkan apabila di kantor ada
perkembangan baik pada pekerjaan maupun pegawai tata ruang dapat diubah dengan
mudah dan cepat.
2. Prinsip-Prinsip Tata Ruang Kantor
a. Pekerjaan harus
mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus.
b. Bagian-bagian dan
seksi-seksi yang berfungsi sama dan yang berhubungan harus ditempatkan
secara berdekatan untuk mengurangi waktu bepergian.
c. Aliran pekerjaan
harus sederhana, sehingga dapat mengurangi hilir mudik pegawai dan penyampaian
surat-surat dalam jarak yang pendek.
d. Meletakkan
perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya.
e. Pergunakan meja dan
kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan.
f. Menyusun meja harus
sedemikian rupa sehingga tidak ada pegawai yang terpaksa menghadap pada sumber
cahaya.
g. Kesatuan yang banyak
berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan dibagian depan.
h. Satuan yang
pekerjaan bersifat gaduh, sebaiknya ditempatkan dekat jendela dan hendaknya
dijauhkan dari satuan lainnya.
i. Hendaknya
tempat arsip-arsip kantor berada pada dinding atau susun tangga yang mudah
terjangkau oleh petugas.
C. BENTUK-BENTUK TATA RUANG KANTOR
I. Tata
Ruang Tertutup
Suatu tata ruang dikatakan terpisah-pisah atau
tertutup apabila susunan ruang untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa
bagian.
Keuntungannya:
·
Moral pekerja atau staf tetap
terjaga.
·
Pekerjaan yang sifatnya
rahasia tetap terjaga.
·
Menghindari gangguan dari
pekerja satu ke yang lainnya.
·
Pimpinan akan lebih
tenang dalam mengerjakan tugasnya karena tidak terganggu oleh kegiatan para
karyawan.
Kelemahannya:
·
Pengawasan lebih sulit
dilakukan karena terhalang oleh penyekat.
·
Cahaya sulit masuk dan udara
sulit beredar sehingga suasana lebih pengap dan gerah.
·
Apabila diperlukan tukar
tempat antara bagian yang satu dengan bagian yang lain sulit
dilakukan dan sulit merubah ruangan.
·
Apabila terjadi penambahan
pegawai atau alat-alat kantorataupun perubahan mengenai proses penyelesaian
suatu pekerjaan agak sulit menampungnya.
II. Tata Ruang
Terbuka
Dalam susunan ini ruang yang dipergunakan
untuk ruang bekerja tidak dipisah-pisahkan atau tidak menggunakan penyekat,
tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka sehingga
semua yang bekerja tampak mudah diamati dari satu sudut pandang.
Keuntungannya:
·
Pengawasan lebih mudah dan
efektif terhadap segenap pegawai.
·
Hubungan antar pegawai
cepat dan mudah.
·
Memperlancar arus pekerjaan
dari meja satu ke meja yang lain tanpa orangnya harus mondar-mandir
meninggalkan tempat kerja.
·
Cahaya mudah masuk dan udara
mudah beredar.
·
Mudah merubah ruangan.
·
Perubahan organisasi
menyebabkan perubahan tata ruang dapat dilayani dengan cepat dan luwes.
·
Apabila terjadi penambahan
pegawai atau alat-alat kantoragak sulit menampungnya, karena ruangan terbatas.
Kelemahannya:
·
Dapat merendahkan moral atau
staf. Karena cara hidup yang diawasi terus menerus.
·
Akan mengurangi keamanan bagi
pekerjaan rahasia.
·
Pekerja akan kehilangan
kepribadian.
·
Apabila ada pekerja yang ngbrol
dan bermalas-malas antar teman sekerja dapat menggangu yang lain.
·
Peralatan kantor yang dapat
menimbulkan suara gaduh akan menggangu pekerjaan lainnya yang membutuhkan
ketenangan.
·
Pimpinan lebih terganggu
ketenangan kerjanya, jika dibandingkan dengan ruang tertutup.
III. TATA RUANG KANTOR SEMI
TERTUTUP
Ruang kantor semi
tertutup adalah ruang yang disekat hanya setinggi 1,5 meter.
·
Keuntungan ruang kantor semi
tertutup adalah untuk menjaga privasi kerja
·
kerugian ruang kantor
semi tertutup adalah perubahan tempat lebih sulit dilakukan.
D. LINGKUNGAN FISIK KANTOR
Salah satu yang harus
diperhatikan dalam perencanaan gedung atau fisik kantor adalah lokasi.
Disamping itu faktor penting yang harus mendapat perhatian adalah faktor
lingkungan, apabila kehadiran suatu kantor tidak dikehendaki oleh
lingkungan masyarakat maka kantor tersebut tidak dapat bertahan lama dan
akhirnya akan mati. Karena itu pula faktor lain yang harus diperhatikan,
diantaranya:
a. Pengembangan kantor dimasa yang
akan datang.
b. Gambaran perkembangan wilayah
dimasa datang.
c. Sumber tenaga kerja dan kebutuhan
kantor.
d. Udara yang bersih dan segar.
e. Ongkos pemeliharaan yang
rendah.
f. Fasilitas-fasilitas angkutan
yang lebih mudah.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TATA RUANG
1. Perencanaan Cahaya
Penerangan cahaya yang baik akan diperoleh
beberapa keuntungan, diantaranya:
a. Hasil pekerjaan atau produktivitas
bertambah.
b. Kualitas pekerjaan lebih baik.
c. Kesalahan-kesalahan berkurang.
d. Semangat kerja pegawai lebih baik.
e. Mengurangi ketegangan dan kelelahan.
f. Prestise lebih baik untuk perusahaan.
2. Perencanaan Warna
Dengan menggunakan warna
yang tepat dan baik akan diperoleh keuntungan diantaranya:
a. Kantor
menjadi tampak menyenangkan dan menarik pandangan
b. Mempunyai
akibat yang tidak langsung terhadap efisiensi dan produktivitas pegawai.
c. Mencegah
kesilauan akibat cahaya yang berlebihan.
d. Memelihara
kegembiraan, ketenangan dan semangat bekerja pegawai.
e. Mengurangi
rasa tertekan sehingga pegawai merasa lega dan bebas.
Para ahli membedakan tiga warna
pokok, yaitu:
a. Warna merah adalah
warna yang menggambarkan panas dan kegembiraan dalam kegiatan kerja. Warna
merah dapat digunakan bagi alat untuk merangsang panca indra dan jiwa agar
semangat dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Warna kuning adalah
warna yang menggambarkan kehangatan matahari dan berfungsi untuk merangsang
mata dan syaraf, sehingga dapat menimbulkan perasaan riang gembira dengan
melenyapkan perasaan tertekan.
c. Warna biru sebagai
warna dari langit dan samudera yang menggambarkan ketentraman dan keluwesan.
Warna ini mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan
darah.
Menurut Nadine
Todd mengatakan bahwa warna memberikan pengaruh terhadap tamu yang
datang, diantaranya:
a. Kepercayaan terhadap kantor
b. Efisiensi atau produktifitas
c. Moral
3.Perencanaan Udara
Dengan pengaturan udara yang tepat dan baik
maka diperoleh keuntungan-keuntungan, diantaranya:
a. Kenyamanan bekerja pegawai terjamin
b. Produktivitas kerja yang lebih tinggi
c. Kualitas pekerjaan yang lebih baik
d. Semangat kerja yang lebih tinggi
e. Kesehatan pegawai terpelihara dengan
baik
f. Kesan yang lebih baik dari para tamu
4.Perencanaan Suara
Dengan suara gaduh berakibat pada:
a. Gangguan mental dan saraf bagi pegawai
b. Kesulitan mengadakan konsentrasi
c. Kesalahan yang lebih banyak
d. Kelelahan yang bertambah
e. Semangat kerja pegawai berkurang
Untuk mengatasi
faktor suara yang sering mengurangi efisiensi kerja para pegawai,
hendaknya diperhatikan hal berikut:
a. Langit-langit atau
dinding ruang dipakai lapisan-lapisan penyadap suara
b. Mesin-mesin tik
dibawahnya diberi alas karet busa tipis
c. Pesawat telepon
dibuatkan bilik kecil yang tertutup rapat
d. Lantai-lantai ruang
sebaiknya diberi alas karet atau semacam tegel dari bahan yang tidak banyak
meneruskan suara.
F. PEDOMAN DALAM MENYUSUN TATA RUANG KANTOR
1. Pekerjaan dikantor dalam proses pelaksanaan
dapat menempuh jalan terpendek
2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat
mengalir secar lancer
3. Segenap ruang dipergunakan secara efisien
4. pengawasan terhadap pekerjaan dapat
berlangsung dengan baik
5. pihak luar yang datang ke kantor tersebut
mendapat kesan yang baik tentang kantor tersebut.
6. Susunan tempat kerja dapat diubah
sewaktu-waktu diperlukan.
G. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN TATA RUANG KANTOR
Penyusunan tata ruang dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1. Buat denah kantor dalam ukuran skala, pintu
masuk, jendela dan pilar gedung.
2. Pelajari pekerjaan (jenis, proses,
urutan pekerjaan) yang tercakup dalam lingkungan kantor itu.
3. Tentukan letak meja kerja, lemari,
mesin kantor dan fasilitas lainnya dengan berpedoman pada teknik penataan meja
kerja.
4. Pindah atau hapus dan gambarkan
kembali meja kerja, lemari, mesin kantor dan fasilitas lainnya masing-masingnya
dan letakkan pada tempat yang dapat memenuhi prinsip dan asas tata ruang yang
baik.
H. TEKNIK PENATAAN MEJA KERJA RUANG KANTOR
Teknik penataan meja kerja dapat
dilakukan dengan cara berikut :
1. Meja-meja kerja sebaiknya disusun menurut
garis lurus menghadap ke jurusan yang sama atau dengan pola susunan yang saling
bertolak belakang atau dengan posisi beradu punggung.
2. Pada tata ruang yang terbuka atau
relatif besar, susunan meja-meja dapat terdiri atas beberapa baris.
3. Diantara baris meja dan blok suatu
baris dengan blok baris lainnya perlu disediakan jarak untuk lalu lintas
personil, atasan, maupun orang lain yang sedang mendapat layanan.
4. Lebar lorong diantara satu blok baris
dengan blok baris lainnya sekitar 120 cm dan lorong diantara satu baris dengan
baris lainnya sekitar 80 cm.
5. Meja untuk pimpinan dalam suatu ruang
terbuka ditempatkan dibelakang menghadap searah dengan personil atau didepan
personil berhadapan dengan personil.
6. Penempatan pimpinan suatu unit kerja
dengan pimpinan unit kerja lain pada rung terbuka ditempatkan dekat dengan
personil yang menjadi bawahannya.
7. Penempatan personil disesuaikan dengan
jenis pekerjaannya, personnil yang banyak mengerjakan pekerjaan yang memerlukan
konsentrasi kerja yang tinggi ditempatkan jauh dari lalu lintas orang-orang,
demikian juga personil yang banyak berhubungan dengan pihak luar ditempatkan
dekat pintu masuk.
8. Personil yang menggunakan alat kerja
yang menimbulkan suara ribut (bising) ditempatkan pada tempat yang dapat
meredam suara atau jauh dari personil lain yang memerlukan konsentrasi
kerjayang tinggi
9. Personil yang memiliki perlengkapan
kerja yang relatif sulit dipindahkan ditempatkan dekat dengan perlengkapan
kerjanya
10.Personil yang memiliki alat kerja yang
menimbulkan getaran ditempatkan jauh dari dinding atau tiang agar getaran
tersebut tidak merembes kebagian lain.
11.Personil yang memiliki perlengkapan kerja
lemari yang berat atau peti besi ditempatkan dekat dinding agar perlengkapan
kerjanya ditempatkan menempel ke tembok atau tiang untuk mendapatkan penyangga
12.Pimpinan yang sering menerima tamu dan
membicarakan hal-hal yang bersifat rahasia organisasi ditempatkan pada kamar
tersendiri
13. Pimpinan atau tenaga ahli karena
sifat pekerjaannya membutuhkan ruangan tersendiri dapat dibuat ruang tersendiri
dengan ukuran 2,5x3,6 (9 m2), untuk keperluan meja pimpianan (150x90cm), kursi
pimpinan, kursi tamu, lemari pajangan/arsip pimpinan, dan lorong untuk lalu
lintas pimpinan dan tamu.
I. STANDAR RUANG KANTOR
Setiap kantor mempunyai persyaratan lingkungan
fisik yang harus diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer
perkantoran yang modern. Sebagai contoh di negara Inggris dalam 1963 telah
ditetapkan undang-undang mengenai kantor (THE OFFICE ACT) yang antara lain
menetapkan persyaratan atau stadar yang harus dimiliki oleh setiap ruang
kantor.
Standar itu meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Kebersihan
Bangunan, perlengkapan, dan perabotan harus
dipelihara bersih
b. Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan
pegawai
Ruang kerja harus menyediakan luas lantai 40
square feet sama dengan 3.7 m2 untuk setiap petugas.
c. Suhu Udara
Temperatur yang layak harus dipertahankan
dalam ruang kerja ( minimum 16 C = 61F)
d. Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah
dibersihkan harus diusahakan dalam ruang kerja
e. Penerangan Cahaya
Cahaya alam / lampu yang cocok dan cukup harus
diusahakan, sedang perlengkapan penerangan dirawat dengan seharusnya
f. Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, tolitet, dan sejenisnya harus
disediakan untuk para petugas serta terpelihara kebersihannya
g. Fasilitas Cuci
Ruang Cuci muka / tangan dengan air hangat dan
dingin berikut sabun dan handuk harus disediakan untuk secukupnya.
h. Air minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus
disediakan melalui pipa / tempat penampungan khusus
i. Tempat pakaian
Dalam kantor harus disediakan temapt untuk
menggantungkan pakaian yang tidak dipakai petugas sewaktu kerja dan fasilitas
untuk mengeringkan pakaian yang basah
j. Tempat duduk
petugas harus disediakan tempat duduk untuk
keperluan bekerja dengan sandaran kaki bila perlu
k. Lantai, gang , dan tangga
Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang
tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan, dan bagian–bagian yang
terbuka diberi pagar
l. Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi
pelindung dari petugas yane memakainya harus cukup terlatih
m. Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat ,
membawa atau memindahkan beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan
n. Pertolongan pertama
Dalam ruang kerja harus dissediakan kotak /
lemari obat untuk pertolongan pertama maupun seseorang pegawai yagn terlatih
memberikan pertolongan itu
o. Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk
melariakn dari bahaya kebakaran harus disediakan secara memadai termasuk
lonceng tanda bahaya kebakaran
p. Pemberitahuan kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yagn menyebakan
kematian atau absen petugas lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak
yang berwajib.
J. MERANCANG TATA RUANG KANTOR BERBAGAI MACAM BENTUK
Dalam
merancang tata ruang suatu kantor, banyak hal yang harus diperhatikan
diantaranya:
a) Jenis atau bidang
pekerjaan yang tercakup dalam ruang tersebut.
b) Penempatan bidang
pekerjaan sesuai dengan urut-urutan kegiatanya.
c) Banyaknya personal/pegawai
yang terlibat dalam jenisnya atau bidang pekerjaan tersebut.
d) Tata letak atau penempatan
personal/pegawai yang menangani jenis/bidang pekerjaan tersebut.
e) Penerangan atau
pencahayaan yang baik.
f) Adanya ventilasi
(pertukaran udara) yang memadai.
g) Lain-lain hal yang penting
dianggap penting, misalnya masalah keindahan dan kenyamanan ruangan
K. PRINSIP –PRINSIP TATA RUANG KANTOR
1. Pekerjaan harus mengalir terus menerus
sedapat mungkin dalam garis lurus.
2. Bagian-bagian dan seksi-seksi yang
berfungsi sama dan berhubungan harus ditempatkan secara berdekatan untuk
mengurangi waktu bepergian.
3. Aliran pekerjaan harus sederhana,
sehingga dapat mengurangi hilir mudik pegawai dan penyampaian surat-surat dalam
jarak yang pendek.
4. Meletakan perlengkapan kantor harus
dekat dengan pegawai yang menggunakannya.
5. Pergunakan meja dan kursi dengan
ukuran yang sama dalam sebuah ruangan.
6. Menyusun meja harus sedemikian rupa
sehingga tidak ada pegawai yang terpaksa menghadap pada sumber cahaya.
7. Kesatuan yang banyak berhubungan
dengan masyarakat harus ditempatkan dibagian depan, sehingga mudah didatangi
tanpa mengganggu bagian lain.
8. satuan tugas yang dikerjakannya
bersifat gaduh, sebaiknya ditempatkan dekat jendela dan sebaiknya dijauhkan
dari satuan lainnya, lebih-lebih satuan yang banyak menjalankan pekerjaan otak.
9. Hendaknya tempat arsip-arsip kantor
berada pada dinding atau susun tangga yang mudah terjangkau oleh petugas.
Meskipun secara garis
besar tata ruang kantor terdiri dari dua macam, namun Sedarmayanti (2009: 128)
berpendapat bahwa kedua jenis tata ruang tersebut masih dapat dibedakan lagi
menjadi empat macam tata ruang kantor, yaitu :
1. TATA
RUANG KANTOR TERTUTUP / BERKAMAR (CUBICEL TYPE OFFICES)
Merupakan tata ruang
kantor dimana masing-masing orang atau divisi dalam kantor dipisahkan melalui
sekat-sekat maupun tembok sehingga ruang kerja terdiri dari kamar-kamar privat
untuk melakukan berbagai aktivitas pekerjaannya.Bentuk dari ruang kantor
ini bisa tertutup penuh hingga bagian plafon, ada yang hanya dibatasi oleh
sekat separo badan maupun sekat setinggi manusia. Beberapa kantor dengan tata
ruang tertutup ada yang memiliki pintu dan ada juga yang tak berpintu. Untuk
kantor yang tidak berpintu sekat difungsikan untuk membatasi padangan mata agar
dalam melakukan pekerjaan bisa lebih fokus.
Membuat kantor dengan tata
ruang tertutup, bagai para pegawai yang bekerja didalamnya memiliki beberapa
keuntungan. Keuntungan tersebut diantaranya adalah :
· Dapat menjamin konsentrasi kerja
karena pandangan dibatasi oleh sekat;
· Memiliki privasi yang tinggi sehingga
pekerjaan yang bersifat rahasia dapat terjamin kerahasiaanya;
· Ruang kerja masing-masing divisi dapat
dibedakan, dapat menjaga status masing-masing jabatan, dan terpeliharanya
kewibawaan pimpinan;
· Kebersihan kerja lebih terjamin karena
masing-masing orang memiliki tanggung jawab atas ruang yang ia gunakan.
Selain beberapa keuntungan
yang sudah disebutkan diatas, dengan menggunakan tata ruang kantor tertutup
juga memiliki kelemahan dan kerugiannya, yaitu :
· Karena adanya sekat pembatas,
menyebabkan komunikasi antar pegawai tidak dapat dilakukan secara langsung;
· Membutuhkan biaya lebih besar,
mulai dari pembelian sekat, biaya pemeliharaan ruangan, pengaturan cahaya, dan biaya
pembelian peralatan dan perlengkapan kantor lainnya;
· Pemakaian ruangan tidak
fleksibel jika suatu saat ada perubahan tempat maupun saat terjadi
perombakan organisasi;
· Kondisi kantor yang tertutup dapat
mempersulit pengawasan;
· Membutuhkan ruang yang lebih luas
untuk menata semua peralatan dan perlengkapan kantor.
2. TATA RUANG KANTOR TERBUKA (OPEN PLAN
OFFICES)
Tata ruang kantor terbuka
adalah ruangan kerja yang didalamnya terdapat banyak karyawan maupun
divisi kerja yang tidak dipisahkan oleh pembatas apapun sehingga ruang kerja
terlihat cukup luas. Ruang kerja seperti ini biasanya karyawan dapat
menempati satu meja khusus dan bisa juga dalam satu meja bisa ditempati
oleh beberapa karyawan sekaligus.
Menggunakan tata ruang
kantor yang terbuka memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan jika
menggunakan tata ruang kantor ini diantaranya adalah :
· Pimpinan lebih mudah melakukan
pengawasan terhadap kinerja masing-masing karyawan;
· Mempermudah pengaturan cahaya karena
dalam satu ruang tidak membutuhkan penerangan yang banyak sebagaimana tata
ruang kantor tertutup;
· Sirkulasi udara bisa lebih baik dan
dapat diatur dengan mudah karena tidak terlalu banyak sekat maupun tembok
permanen;
· Dekorasi kantor bisa dibuat dengan
mudah karena tidak terlalu banyak pernak-pernik yang dibutuhkan;
· Lebih fleksibel jika suatu saat
dibutuhkan perubahan tata ruang;
· Komunikasi antar karyawan bisa lebih
mudah karena tidak ada pembatas
· Dapat dilakukan penyeragaman kerja dan
mempermudah dalam pembagian peralatan kerja;
· Lebih menghemat biaya, dan
lain-lain.
Meskipun tata ruang kantor
terbuka memiliki banyak kelebihan dan keuntungannya, namun dengan tata ruang
ini juga memiliki beberapa kerugian, diantaranya adalah :
· Para karyawan lebih sulit untuk
fokus dalam melakukan pekerjaannya;
· Suasana kerja berpotensi gaduh dan
bising karena masing-masing orang bisa ngobrol dan bersenda gurau;
· Batas kedudukan antara pimpinan dan
bawahan tidak jelas;
· Kerahasiaan pekerjaan tidak terjamin
karena masing-masing orang dapat memantau pekerjaan orang lain;
· Kondisi kantor bisa terlihat kurang
rapi jika banyak tumpukan berkas yang tidak ditata dengan baik.
Tata ruang kantor berhias
adalah ruang kerja yang dihiasi oleh berbagai elemen hias untuk mempercantik
ruangan kantor. Beberapa elemen hias ini bisa berupa tanaman hidup,
tanaman sintetis, maupun bahan dekorasi lain seperti kain, sterofoam,
gabus dan lain sebagainya.
Beberapa perusahaan
membuat tata ruang kantor berhias ini dalam bentuk seperti lingkunganoutdoor dimana
di dalam kantor tersebut terdapat pemandangan alam yang terbuka sehingga dapat
menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan segar.
Keuntungan menggunakan
tata ruang kantor ini adalah :
· Suasana kerja dalam kantor lebih
nyaman sehingga para pegawai lebih betah dalam kantor;
· Suasana yang nyaman dapat
meminimalisir ketegangan syaraf dalam bekerja;
· Dapat menghindari kebisingan dan
kegaduhan saat bekerja;
· Produktivitas kerja dapat meningkat
karena dalam melakukan pekerjaan bisa dilakukan lebih efektif dan efisien.
Beberapa kerugian yang
mungkin terjadi jika menggunakan tata ruang kantor ini adalah :
· Membutuhkan biaya yang besar untuk
mendesain dan membuat dekorasinya;
· Biaya pemeliharaan cukup tinggi;
· Membutuhkan tenaga ahli yang dapat
menciptakan suasana yang sesuai harapan.
4. TATA RUANG KANTOR GABUNGAN
Tata ruang kantor gabungan
adalah ruang kantor yang terdiri dari gabungan antara beberapa bentuk
ruang kantor tertutup, ruang kantor terbuka, dan ruang kantor berhias. Tata
ruang kantor gabungan ini banyak digunakan karena dari ketiga bentuk ruang
kantor yang telah disebutkan diatas mempunyai kerugiannya masing-masing. Dengan
menggabungkan berbagi unsur yang terbaik, maka kondisi kantor gabungan
bisa menjadi pilihan untuk menciptakan suasana kantor yang lebih kondusif.
Sangat bagus sekali penjelasan tentang tata ruang kantor diatas. Tahukah Anda, Berikut ini 20 Kawasan Perkantoran Paling Mahal di Asia.
BalasHapus